Rabu, 18 April 2012

Bismillah,

Hari ini, Rabu 18 April 2012 merupakan tonggak sejarah kehidupan saya, ( hehehe kaya film dokumenter rasanya ). tapi benar adanya saya memulai menanam  perdana bibit porang yang saya dapat dari hasil berburu. yang saya tanam merupakan bibit umbi dengan berat 250gr - 1 kg. sebanyak 200 kg di lahan milik mertua saya. ( karena saya tidak punya lahan sendiri )

Saya tahu sekarang adalah masa panen bukan masa tanam, tapi apa boleh buat, dengan pekerjaan saya yang seorang pelaut, saya tidak bisa mengikuti prosedur yang seharusnya. bulan depan saya harus berangkat meninggalkan negeri tercinta ini. jadinya sebelum pergi saya ingin semua hasil buruan saya sebanyak 3 ton harus sudah terpendam di bumi ini.

Ada tebersit rasa takut dalam diri saya, jika bibit itu busuk di tanah bukan tumbuh seperti yang saya harapkan. tapi mudah - mudahan rasa takut itu tidak menjadi kenyataan.


Saya harap bibit yang saya tanam, tumbuh dan membesar menjadi 6x lipat ukuran awalnya Amiin..!!
gambar di atas bukan gambar bibitnya ya, itu gambar yang saya dapat dari calon pembeli lho...!

Saya kira cukup sekian dulu tulisan apa adanya dari saya, wassalam.









Jumat, 13 April 2012

MUKADIMAH

Berawal dari ajakan ayah saya pedagang tepung agar rumput laut, untuk menemui seorang suplier tepung gel/jelly. yang jika dimasak hasilnya tidak jauh beda dari agar rumput laut. saya diperkenalkan dengan tanaman konjac/porang/ileus. mengenai nilai ekonomis dan peluang bisnisnya.

Sayapun tertarik dengan penjelasannya, dan sejak hari itu pula saya mulai bergerilya menggoogling mengenai semua hal tentang tanaman konjac/porang/ileus ini. mulai dari cara tanam hingga panen. dan satu hal yang saya sesali, saya merasa sedikit terlambat. ternyata tanaman ini sempat booming di tahun 2008 - 2010. itu terlihat dari beberapa postingan di beberapa website/blog yang saya temukan ketika menggoogling ria.

Tetapi dengan keyakinan dan tekad yang kuat, BISMILLAH saya memulai menanam konjac/porang/ileus ini. dengan harapan sang bos tidak mengingkari janjinya untuk membeli hasil panen saya nanti.


Gambar di atas adalah tanaman porang liar yang saya temui di sebuah kebun di daerah saya.




Nah itulah saya yang berdiri di hamparan pohon porang yang tak bertuan, karena yang punya kebun tidak tahu nilai ekonomis dari pohon tersebut. tapi dengan niat baik sayapun menemui sang empunya lahan untuk membeli semua umbi porang berikut bubilnya yang tumbuh disana untuk saya jadikan bibit perdana saya. sekaligus mengajaknya bercocok tanam porang.

Tak disangka ketika saya panen semua umbi porang liar disana, bisa menghasilkan 1 ton lebih. sebagian umbinya rata2 mempunyai berat lebih dari 200gr. bahkan ada yang lebih dari 2kg. semuanya akan saya tanam kembali, mudah - mudahan dalam jangka waktu 2 - 3 tahun bisa berkali lipat hasilnya Amiiin....

Tidak lupa saya juga menyebarkan virus konjac/porang/ileus ke beberapa petani di beberapa kecamatan di daerah saya seperti yang disarankan oleh beberapa website yang saya baca, untuk menjaga pasokan kedepan nantinya.

Jika ada yang berminat bekerja sama tunggu 2 - 3 tahun lagi, hingga saya bisa panen perdana tanaman saya ini. wassalam.